Kamis, 07 November 2013

Review Film The raid



THE RAID
Sutradara : Gareth Evans

Produser : Ario Sagantoro

Penulis ; Gareth Evans

Pemeran : Iko Uwais, Ray Sahetapy, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian, Pierre Gruno, Tegar Satrya

Musik : Fajar Yuskemal, Aria Prayogi (edisi TIFF 2011 dan perdana Indonesia); Mike Shinoda, Joseph Trapanese (edisi Sundance 2012 dan perdana AS/internasional)

Sinematografi : Matt Flannery

Penyunting : Gareth Evans

Studio : PT Merantau Films
XYZ Films
Distributor : Celluloid Nightmares
(Seluruh dunia)
Sony Pictures Classics
(Amerika)
Tanggal rilis :
    8 September 2011 (TIFF)
    21 Maret 2012 (Indonesia)
    22 Maret 2012 (Australia)
    23 Maret 2012 (Amerika)

Durasi : 101 menit
Bahasa                 Indonesia

PEMAIN
                                                     Iko Uwais sebagai Rama
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQjBCTnNz3d3O3H4sD-uwGctxTqSYRxWfK6xT4LbEkNp9uH-gyhIko dibesarkan di lingkungan Betawi (penduduk asli Jakarta). Sejak berusia 10 tahun ia belajar seni bela diri tradisional Indonesia, pencak silat, di perguruan asuhan pamannya, Tiga Berantai, yang beraliran silat Betawi. Pada tahun 2003, Iko meraih posisi ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta. Pada tahun 2005, ia menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat Nasional.

http://www.thejakartapost.com/files/images2/sp-l2-ajoetaslim.jpgJoe Taslim sebagai Jaka
Johannes Taslim (lahir di Palembang, 23 Juni 1981; umur 32 tahun), atau Joe Taslim adalah atlet dan aktor Indonesia. Atlet Judo peraih medali perak di SEA Games 2007 ini ikut berperan dalam film The Raid: Redemption (2012) dan Fast and Furious 6 (2013).
http://asiakoe.files.wordpress.com/2012/12/ray-sahetapy.jpg?w=320Ray Sahetapi sebagai Tama
Ferene Raymond Sahetapy atau yang dikenal dengan nama Ray Sahetapy (lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 1 Januari 1957; umur 56 tahun) adalah aktor Indonesia. Setelah industri perfilman Indonesia 'pingsan', Ray memasuki dunia teater.
                                             
http://klimg.com/kapanlagi.com/p/donny_alamsyah.kl.179a.jpg Donny Aalamsyah Sebagai Adi
Donny Alamsyah (lahir 7 Desember 1978; umur 34 tahun) adalah seorang aktor Indonesia. Ia mulai dikenal luas setelah ikut berperan dalam film layar lebar 9 Naga pada tahun 2006. Setelah itu ia kembali muncul dalam rentetan film-film action yang mengharuskan ia untuk berlaga, seperti Merah Putih, Merantau, Darah Garuda dan yang terbaru, The Raid. Ia juga membintangi beberapa video musik dari Ungu, Ari Lasso, Andra & The Backbone dan masih banyak lainnya. Ia dinominasikan sebagai aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 2008 untuk perannya sebagai Bari (seorang penulis), dalam film Fiksi|, namun kalah dari Vino G. Bastian (Radit dan Jani).
http://twitchfilm.com/assets_c/2013/07/Yayan-Ruhian-Prakoso-thumb-300xauto-39886.jpgYayan Ruhian Sebagai Mad Dog
Yayan Ruhian (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Oktober 1968; umur 45 tahun) adalah pesilat dan aktor asal Indonesia. Ia memulai karier sebagai pesilat lalu mulai muncul pada film Merantau dan The Raid yang keduanya bermain dengan pesilat, Iko Uwais.


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/archive/a/a1/20080117100718%21Pierre_Gruno.jpgPierre Gruno Sebagai Wahyu
Pierre Gruno yang bernama asli Pierre Sadaq Hamid (lahir di Jakarta, 29 Agustus 1958; umur 55 tahun) adalah model, bintang film, dan pemain sinetron Indonesia.



http://cdn.gofobo.com/files/imagecache/tall_180_width/uploaded/Screen%20shot%202012-03-19%20at%201.46.33%20PM.pngTegar Satya Sebagai Bowo
Tegar Satya yang bermain sebagai bowo lahir di jakart, 18 agustus 1982. Dia adalah pemain film, iklan dan juga beberapa sinetron



Sutradara
Gareth Evans
http://www.21cineplex.com/data/gallery/pictures/133216205060154_300x450.jpgGareth Huw Evans adalah sutradara film dari Wales yang aktif di perfilman Indonesia. Dia paling dikenal karena menemukan aktor laga Iko Uwais dan melambungkan nama Iko dalam film-filmnya yang menjadi terkenal secara global, seperti Merantau (2009) dan The Raid (2012). [1] Gareth adalah alumnus jurusan film di Universitas Cardiff dan penulisan skenario di Universitas Glamorgan. Istri Gareth adalah Rangga Maya Barack, kakak dari Reino Barack yang berdomisili di Jakarta.



Sinopsis Film
Jauh di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen terlantar yang tak tertembus dan menjadi rumah aman bagi gangster, penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya. Blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tak tersentuh oleh para rival gembong narkotik terkenal Tama Riyadi (Ray Sahetapy) dan bahkan perwira polisi paling berani sekalipun. Semuanya berubah ketika sebuah tim elit polisi berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri teror Tama untuk selamanya.
Di bawah kegelapan dan keheningan fajar, Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam tim elit polisi yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), tiba di blok apartemen Tama di bawah petunjuk Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Setelah berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang penghuni apartemen yang membawa obat untuk istrinya yang sakit, mereka menerobos ke dalam gedung dan secara hati-hati mengamankan para penjahat penghuni gedung dengan dibungkam dan diikat. Mulai dari lantai dasar dan bergerak naik, mereka dengan terencana menyusup dalam blok apartemen sampai mereka mencapai lantai enam, tapi kemudian tim ini dilihat oleh seorang anak pengintai, yang lari untuk memberitahu temannya yang kedua sebelum dia ditembak dan terbunuh oleh peluru senapan serbu Letnan Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan anak buahnya kepercayaannya, Mad Dog (Yayan Ruhian) lewat interkom.
Tama segera memanggil bala bantuan dan anak buahnya. Dua penembak runduk di gedung tetangga melumpuhkan anggota tim SWAT yang berada di lantai dasar. Mendengar jeritan mereka, seorang anggota tim elit lain melihat keluar dari jendela apartemen di lantai 5, dan segera tewas ditembak oleh penembak runduk. Tahanan mereka segera mengambil kesempatan dalam keributan tersebut - membunuh dua anggota polisi lain dan mendapatkan kontrol di lantai 5 kembali. Mobil pengangkut tim Polisi juga hancur dan pengemudinya tewas dalam serangan mendadak. Tama mematikan listrik di seluruh gedung dan mengumumkan bahwa terdapat "tamu tak diundang" sedang terjebak di lantai 6, dan bahwa dia akan memberikan sewa gratis kepada mereka yang membunuh penyusup-penyusup tersebut. Tim polisi Sersan Jaka melihat sebuah pintu akan terbuka, sehingga mereka mempersiapkan diri untuk menyerang siapa pun yang di belakangnya, tapi ini merupakan jebakan karena anak buah Tama di lantai atas berhasil menggunakan cahaya dari tembakan untuk menyerbu tim Polisi, menembak mati banyak anggota tim elit. Sersan Jaka segera mengetahui bahwa misi tersebut ternyata tidak ditugaskan oleh Kepolisian, tetapi hanya oleh Letnan Wahyu, sehingga tidak akan ada bala bantuan yang akan tiba menyelamatkan mereka. Setelah baku tembak panjang, tim Polisi Jaka terdampar di lantai 6, kalah secara jumlah maupun amunisi dan sedang diburu oleh anak buah Tama yang beringas. Para anggota yang selamat dari serangan ini adalah: Sersan Jaka, Letnan Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama. Setelah nyaris lolos dari ledakan bom improvisasi Rama yang membunuh sejumlah besar penjahat, mereka terbagi menjadi dua kelompok: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5 dan Rama dengan Bowo yang terluka mencari keselamatan di lantai 7.
Mad Dog akhirnya mengalahkan Jaka dan mengakhiri hidup Jaka dengan mematahkan lehernya. Sementara itu di apartemen Andi, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang telah terasing yang memilih untuk meninggalkan keluarganya dan tidak meninggalkan jejak keberadaannya.
Rama bergabung kembali dengan Letnan Wahyu dan Dagu. Mereka memutuskan bahwa satu-satunya jalan keluar dari gedung maut tersebut adalah dengan membekuk Tama dan menggunakannya sebagai tiket keluar mereka. Mereka bertiga kemudian bertempur dengan tangan kosong melalui laboratorium narkotika menuju ke markas besar Tama di lantai 15. Dalam perjalanan ke atas, Rama menemukan sebuah ruangan di mana Andi, tergantung pada rantai, sedang dipukuli oleh Mad Dog. Saat ia masuk, Mad Dog menurunkan rantai membiarkan Rama membebaskan Andi. Mereka berdua kemudian bertarung sengit bekerja sama melawan Mad Dog, tetapi kekuatan Mad Dog terlalu besar. Rama hampir dijemput ajal saat Mad Dog hendak mematahkan lehernya, namun digagalkan oleh Andi. Rama dan Andi akhirnya berhasil mengalahkan Mad Dog menggunakan sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara itu, Wahyu dan Dagu berhadapan dengan Tama, tetapi Wahyu malah tiba-tiba menembak dan membunuh Dagu, menyandera Tama sebagai tiket keluarnya dari gedung maut tersebut. Kemudian, Rama dan Andi berpapasan dengan mereka berdua di tangga, tapi Wahyu menembakkan peluru pada mereka, menyuruh mereka untuk tidak ikut campur. Tama menggertak Wahyu bahwa ia hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah satuan kepolisian yang secara keseluruhan telah sangat korup, di mana banyak perwira atas sudah dibayar oleh Tama. Tama juga mengungkapkan bahwa dia telah mengetahui misi maut tersebut dari atasan Wahyu, dan walaupun Wahyu berhasil lolos dari gedung tersebut, atasannya akan mengatur supaya Wahyu akan dibunuh atau ditangkap. Wahyu marah dan dengan kalap mengakhiri omongan Tama dengan menembak gembong penjahat tersebut di kepala. Wahyu yang putus asa berupaya bunuh diri dengan pistolnya, namun gagal karena ia kehabisan peluru dan ditangkap tanpa perlawanan oleh Rama. Andi yang sekarang berada di posisi menggantikan Tama, memberitakan bahwa situasi telah aman dan menyuruh penghuni apartemen untuk kembali ke kamar mereka masing- masing. Ia memberikan Rama sebuah kotak berisi informasi tentang daftar hitam polisi korup, memberitahu saudaranya bahwa tidak setiap polisi itu busuk, dan memberikan nama salah satu perwira kepolisian yang adalah orang yang baik untuk diberikan daftar hitam tersebut. Andi kemudian berjalan dengan Rama, Bowo dan Wahyu yang diikat keluar dari gedung, tapi menolak tawaran Rama bergabung dengan mereka. Andi kembali ke gedung sementara Rama berjalan ke luar gerbang, menuju masa depan yang tak pasti.

Kelebihan dan Kekurangan Film :

Kelebihan : Film ini adalah film pertama dari Indonesia yg masuk jejaran film film yg booming di dunia, film ini memakai efek efek yg sangat bagus, dan juga korborasi saat mereka saling bertarung sungguh menyajikan tontonan yg amat sangat seru dan menegangkan.

Kekurangan : Film ini terlalu banyak memakai darah dan banyak adegan adegan yang cukup sadis sehingga film ini tidak bisa di tonton oleh anak anak

Pendapat saya tentang film ini :
Menurut saya film ini cukup sempurna, karena berhasil meraih beberapa oscar dan juga masuk ke dalam jajaran box office dunia dan menjadi yg pertama di industry per filman Indonesia. Para pemain nya juga para pemain yg sudah terkenal dan yg yg paling penting film ini di sutradarai oleh sutrada luar yg berhasil membuat film film box office di Indonesia salah satunya film merantau.