THE RAID
Sutradara : Gareth
Evans
Produser : Ario
Sagantoro
Penulis ; Gareth Evans
Pemeran : Iko Uwais,
Ray Sahetapy, Joe Taslim, Donny Alamsyah, Yayan Ruhian, Pierre Gruno, Tegar
Satrya
Musik : Fajar
Yuskemal, Aria Prayogi (edisi TIFF 2011 dan perdana Indonesia); Mike Shinoda,
Joseph Trapanese (edisi Sundance 2012 dan perdana AS/internasional)
Sinematografi : Matt
Flannery
Penyunting : Gareth
Evans
Studio : PT Merantau
Films
XYZ Films
Distributor : Celluloid
Nightmares
(Seluruh dunia)
Sony Pictures Classics
(Amerika)
Tanggal rilis :
8 September 2011 (TIFF)
21 Maret 2012 (Indonesia)
22 Maret 2012 (Australia)
23 Maret 2012 (Amerika)
Durasi : 101 menit
Bahasa Indonesia
PEMAIN
Iko Uwais sebagai Rama
Iko dibesarkan di lingkungan Betawi
(penduduk asli Jakarta). Sejak berusia 10 tahun ia belajar seni bela diri
tradisional Indonesia, pencak silat, di perguruan asuhan pamannya, Tiga
Berantai, yang beraliran silat Betawi. Pada tahun 2003, Iko meraih posisi
ketiga pada turnamen pencak silat tingkat DKI Jakarta. Pada tahun 2005, ia
menjadi pesilat terbaik dalam kategori demonstrasi pada Kejuaraan Silat
Nasional.
Joe Taslim sebagai Jaka
Johannes Taslim (lahir di
Palembang, 23 Juni 1981; umur 32 tahun), atau Joe Taslim adalah atlet dan aktor
Indonesia. Atlet Judo peraih medali perak di SEA Games 2007 ini ikut berperan
dalam film The Raid: Redemption (2012) dan Fast and Furious 6 (2013).
Ray Sahetapi sebagai Tama
Ferene Raymond Sahetapy atau yang
dikenal dengan nama Ray Sahetapy (lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 1 Januari
1957; umur 56 tahun) adalah aktor Indonesia. Setelah industri perfilman
Indonesia 'pingsan', Ray memasuki dunia teater.
Donny
Aalamsyah Sebagai Adi
Donny Alamsyah (lahir 7 Desember
1978; umur 34 tahun) adalah seorang aktor Indonesia. Ia mulai dikenal luas
setelah ikut berperan dalam film layar lebar 9 Naga pada tahun 2006. Setelah
itu ia kembali muncul dalam rentetan film-film action yang mengharuskan ia
untuk berlaga, seperti Merah Putih, Merantau, Darah Garuda dan yang terbaru,
The Raid. Ia juga membintangi beberapa video musik dari Ungu, Ari Lasso, Andra
& The Backbone dan masih banyak lainnya. Ia dinominasikan sebagai aktor
terbaik dalam Festival Film Indonesia 2008 untuk perannya sebagai Bari (seorang
penulis), dalam film Fiksi|, namun kalah dari Vino G. Bastian (Radit dan Jani).
Yayan
Ruhian Sebagai Mad Dog
Yayan Ruhian (lahir di
Tasikmalaya, Jawa Barat, 19 Oktober 1968; umur 45 tahun) adalah pesilat dan
aktor asal Indonesia. Ia memulai karier sebagai pesilat lalu mulai muncul pada
film Merantau dan The Raid yang keduanya bermain dengan pesilat, Iko Uwais.
Pierre
Gruno Sebagai Wahyu
Pierre Gruno yang bernama asli
Pierre Sadaq Hamid (lahir di Jakarta, 29 Agustus 1958; umur 55 tahun) adalah
model, bintang film, dan pemain sinetron Indonesia.
Tegar
Satya Sebagai Bowo
Tegar Satya yang bermain sebagai
bowo lahir di jakart, 18 agustus 1982. Dia adalah pemain film, iklan dan juga
beberapa sinetron
Sutradara
Gareth Evans
Gareth Huw Evans adalah sutradara
film dari Wales yang aktif di perfilman Indonesia. Dia paling dikenal karena
menemukan aktor laga Iko Uwais dan melambungkan nama Iko dalam film-filmnya
yang menjadi terkenal secara global, seperti Merantau (2009) dan The Raid
(2012). [1] Gareth adalah alumnus jurusan film di Universitas Cardiff dan
penulisan skenario di Universitas Glamorgan. Istri Gareth adalah Rangga Maya
Barack, kakak dari Reino Barack yang berdomisili di Jakarta.
Sinopsis Film
Jauh di jantung daerah kumuh
Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen terlantar yang tak tertembus dan
menjadi rumah aman bagi gangster, penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya.
Blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tak tersentuh oleh para rival
gembong narkotik terkenal Tama Riyadi (Ray Sahetapy) dan bahkan perwira polisi
paling berani sekalipun. Semuanya berubah ketika sebuah tim elit polisi
berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri
teror Tama untuk selamanya.
Di bawah kegelapan dan keheningan
fajar, Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam
tim elit polisi yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), tiba di blok
apartemen Tama di bawah petunjuk Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Setelah
berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang penghuni apartemen yang
membawa obat untuk istrinya yang sakit, mereka menerobos ke dalam gedung dan
secara hati-hati mengamankan para penjahat penghuni gedung dengan dibungkam dan
diikat. Mulai dari lantai dasar dan bergerak naik, mereka dengan terencana
menyusup dalam blok apartemen sampai mereka mencapai lantai enam, tapi kemudian
tim ini dilihat oleh seorang anak pengintai, yang lari untuk memberitahu
temannya yang kedua sebelum dia ditembak dan terbunuh oleh peluru senapan serbu
Letnan Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan anak buahnya
kepercayaannya, Mad Dog (Yayan Ruhian) lewat interkom.
Tama segera memanggil bala bantuan
dan anak buahnya. Dua penembak runduk di gedung tetangga melumpuhkan anggota
tim SWAT yang berada di lantai dasar. Mendengar jeritan mereka, seorang anggota
tim elit lain melihat keluar dari jendela apartemen di lantai 5, dan segera
tewas ditembak oleh penembak runduk. Tahanan mereka segera mengambil kesempatan
dalam keributan tersebut - membunuh dua anggota polisi lain dan mendapatkan
kontrol di lantai 5 kembali. Mobil pengangkut tim Polisi juga hancur dan
pengemudinya tewas dalam serangan mendadak. Tama mematikan listrik di seluruh gedung
dan mengumumkan bahwa terdapat "tamu tak diundang" sedang terjebak di
lantai 6, dan bahwa dia akan memberikan sewa gratis kepada mereka yang membunuh
penyusup-penyusup tersebut. Tim polisi Sersan Jaka melihat sebuah pintu akan
terbuka, sehingga mereka mempersiapkan diri untuk menyerang siapa pun yang di
belakangnya, tapi ini merupakan jebakan karena anak buah Tama di lantai atas
berhasil menggunakan cahaya dari tembakan untuk menyerbu tim Polisi, menembak
mati banyak anggota tim elit. Sersan Jaka segera mengetahui bahwa misi tersebut
ternyata tidak ditugaskan oleh Kepolisian, tetapi hanya oleh Letnan Wahyu,
sehingga tidak akan ada bala bantuan yang akan tiba menyelamatkan mereka.
Setelah baku tembak panjang, tim Polisi Jaka terdampar di lantai 6, kalah
secara jumlah maupun amunisi dan sedang diburu oleh anak buah Tama yang
beringas. Para anggota yang selamat dari serangan ini adalah: Sersan Jaka,
Letnan Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama. Setelah nyaris
lolos dari ledakan bom improvisasi Rama yang membunuh sejumlah besar penjahat,
mereka terbagi menjadi dua kelompok: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5 dan Rama
dengan Bowo yang terluka mencari keselamatan di lantai 7.
Mad Dog akhirnya mengalahkan Jaka
dan mengakhiri hidup Jaka dengan mematahkan lehernya. Sementara itu di
apartemen Andi, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang telah terasing yang
memilih untuk meninggalkan keluarganya dan tidak meninggalkan jejak
keberadaannya.
Rama bergabung kembali dengan
Letnan Wahyu dan Dagu. Mereka memutuskan bahwa satu-satunya jalan keluar dari
gedung maut tersebut adalah dengan membekuk Tama dan menggunakannya sebagai
tiket keluar mereka. Mereka bertiga kemudian bertempur dengan tangan kosong
melalui laboratorium narkotika menuju ke markas besar Tama di lantai 15. Dalam
perjalanan ke atas, Rama menemukan sebuah ruangan di mana Andi, tergantung pada
rantai, sedang dipukuli oleh Mad Dog. Saat ia masuk, Mad Dog menurunkan rantai
membiarkan Rama membebaskan Andi. Mereka berdua kemudian bertarung sengit
bekerja sama melawan Mad Dog, tetapi kekuatan Mad Dog terlalu besar. Rama
hampir dijemput ajal saat Mad Dog hendak mematahkan lehernya, namun digagalkan
oleh Andi. Rama dan Andi akhirnya berhasil mengalahkan Mad Dog menggunakan
sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara itu, Wahyu dan Dagu
berhadapan dengan Tama, tetapi Wahyu malah tiba-tiba menembak dan membunuh
Dagu, menyandera Tama sebagai tiket keluarnya dari gedung maut tersebut.
Kemudian, Rama dan Andi berpapasan dengan mereka berdua di tangga, tapi Wahyu
menembakkan peluru pada mereka, menyuruh mereka untuk tidak ikut campur. Tama
menggertak Wahyu bahwa ia hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah satuan
kepolisian yang secara keseluruhan telah sangat korup, di mana banyak perwira
atas sudah dibayar oleh Tama. Tama juga mengungkapkan bahwa dia telah
mengetahui misi maut tersebut dari atasan Wahyu, dan walaupun Wahyu berhasil
lolos dari gedung tersebut, atasannya akan mengatur supaya Wahyu akan dibunuh
atau ditangkap. Wahyu marah dan dengan kalap mengakhiri omongan Tama dengan
menembak gembong penjahat tersebut di kepala. Wahyu yang putus asa berupaya
bunuh diri dengan pistolnya, namun gagal karena ia kehabisan peluru dan
ditangkap tanpa perlawanan oleh Rama. Andi yang sekarang berada di posisi
menggantikan Tama, memberitakan bahwa situasi telah aman dan menyuruh penghuni
apartemen untuk kembali ke kamar mereka masing- masing. Ia memberikan Rama
sebuah kotak berisi informasi tentang daftar hitam polisi korup, memberitahu
saudaranya bahwa tidak setiap polisi itu busuk, dan memberikan nama salah satu
perwira kepolisian yang adalah orang yang baik untuk diberikan daftar hitam
tersebut. Andi kemudian berjalan dengan Rama, Bowo dan Wahyu yang diikat keluar
dari gedung, tapi menolak tawaran Rama bergabung dengan mereka. Andi kembali ke
gedung sementara Rama berjalan ke luar gerbang, menuju masa depan yang tak
pasti.
Kelebihan dan Kekurangan Film :
Kelebihan : Film ini adalah film pertama dari Indonesia yg masuk
jejaran film film yg booming di dunia, film ini memakai efek efek yg sangat
bagus, dan juga korborasi saat mereka saling bertarung sungguh menyajikan
tontonan yg amat sangat seru dan menegangkan.
Kekurangan : Film ini terlalu banyak memakai darah dan banyak
adegan adegan yang cukup sadis sehingga film ini tidak bisa di tonton oleh anak
anak
Pendapat saya tentang film ini :
Menurut saya film ini cukup sempurna,
karena berhasil meraih beberapa oscar dan juga masuk ke dalam jajaran box
office dunia dan menjadi yg pertama di industry per filman Indonesia. Para pemain
nya juga para pemain yg sudah terkenal dan yg yg paling penting film ini di
sutradarai oleh sutrada luar yg berhasil membuat film film box office di Indonesia
salah satunya film merantau.